Dalam pernikahan, bentuk cinta menjadi berbeda. Saat merasa terluka dan sakit hati, sepertinya cinta itu akan hilang dan menguap. Tidak ada istilah bisa saling melupakan bekas luka yang tercetak jelas dan mulai belajar saling jatuh cinta lagi. Yang ada kita selesai. Melupakan semua janji suci yang sudah patah dan rusak. Enggak ada alasan untuk saling mencintai lagi. Forgiven but not fogotten.
Karena pernikahan itu bukan hanya soal cinta. Ada yang lebih penting dari sekadar cinta. It’s all about faith, teamwork, and commitment. Aku tahu cinta itu penting, tapi nggak ada yang tahu bentuk cinta itu sendiri tanpa tiga hal itu.
Menikah bukan mencari bahagia, tapi untuk beribadah. Bahagia hanyalah makmum dari ibadah dan berkah dalam sebuah pernikahan.
Cinta tidak menciptakan pernikahan. Pernikahan yang sadar, terencana, menciptakan cinta. Hal yang sama terjadi dalam semua hubungan.